WORKSHOP: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH PROGRAM STUDI DIPLOMA DUA JALUR CEPAT PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK SITUS

MALANG – Pada tanggal 2 November 2021 telah diadakan Workshop Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Program Studi Diploma Dua Jalur Cepat Pengembangan Piranti Lunak Situs bertempat di Hotel Grand Marcure. Walaupun acara berlangsung secara offline namun peserta dalam acara workshop tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan. Program D2 fast Track yaitu lulusan smk bisa langsung menempuh D2 di Politeknik Negeri Malang secara gratis yang akan dimulai pada tahun ajaran baru 2022/2023. Pada program ini, bahan ajar dimulai dari beberapa rujukan yang up to date dan menyambung ke panduan praktikum. Panduan praktikum lebih banyak memberikan deadline untuk mahasiswa untuk melakukan sesuatu. Pada pembuatan modul dan bahan ajar buku ajar harus dilakukan sebelum jam mengajar dimulai serta tidak boleh memberatkan tetapi dapat bisa dipahami oleh mahasiswa. Pembuatan buku tersebut bisa dihibahkan untuk mendapatkan salary dalam rangka meningkatkan karya dosen.

Para dosen hendaknya menyempatkan membuat buku dalam suasana memaksa dengan cara mengikuti penelitian dengan keluaran buku. Penyemangat untuk membuat buku adalah hindari kata malas. Penelitian bisa dirubah menjadi buku ajar. Mengapa harus membuat buku? karena pembuatan buku tersebut merupakan salah satu sebagai tambahan dari bidang akademik. Buku juga bisa dibuat untuk kenaikan pangkat. Isi dari buku adalah muatan yang diajarkan sesuai dengan nama mata kuliah dan materinya sesuai.

Mengukur tingkat keberhasilan itu bukan saat mereka lulus tetapi setelah mahasiswa lulus 4-5 tahun apa yang didapatkan. Capaian pembelajaran harus sesuai dengan visi, misi dan filosofi.  Buku bisa diciptakan dengan mahasiswa pada saat mengajar. Disetiap buku modul harus ada evaluasi dan soal sebagai tolak ukur. RPS yang sudah dimiliki sudah menjadi outline dari buku ajar. Tugas-tugas kuliah dari mahasiswa dapat dikondisikan menjadi materi dan buku ajar berikutnya. Buku bisa diterbitkan dilembaga resmi di institusi tersebut dan mendapakan ISBN.

Dengan demikian, workshop ini diharapkan mampu menjadikan tim dosen dapat mengembangkan bahan ajar matakuliah program studi D2 Jalur Cepar Pengembangan Prianti Perangkat Lunak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan penutupan dan dilakukan sesi dokumentasi foto bersama dengan narasumber.

(OSY/ROW)


Workshop Perancangan Sistem Tugas Akhir, Magang, dan Wirausaha D-IV SIB

MALANG – Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Politeknik Negeri Malang (Polinema) sedang menyusun persiapan adanya program studi (prodi) baru yaitu D-IV Sistem Informasi Bisnis (SIB). Prodi baru ini dirancang dengan matang dan konsisten agar bisa melahirkan lulusan sesuai dengan target yang diinginkan. Untuk mendukung hal tersebut, diadakan Workshop Perancangan Sistem Tugas Akhir, Magang, dan Wirausaha D-IV SIB yang mengundang Ardiansyah Rachmat Akbar sebagai narasumber dan dihadiri oleh 30 dosen JTI. Acara ini bertujuan untuk membuka wawasan lebih luas lagi tentang apa itu ekonomi kreatif yang nantinya bisa dijadikan salah satu acuan sistem tugas akhir, magang, dan wirausaha di prodi baru ini. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 24 November 2021 di Gedung Teknik Sipil – Teknologi Informasi Polinema.

Disampaikan bahwa saat ini ekonomi kreatif sedang dipandang di mata dunia. Ada empat hal yang menjadi dasar dari ekonomi kreatif, yaitu Creative Capital atau Modal Kreatif dimana isi dari hal tersebut yaitu regulasi, SDM, Creative Space, dan Budaya. Dimulai dari regulasi yaitu sudah ada undang-undang yang mengatur terkait ekonomi kreatif bahkan di kondisi pandemi ini. Kota Malang sendiri pada tahun 2019 ditetapkan sebagai kota kreatif dengan ekosistem EKRAF terbaik Nasional oleh BEKRAF. Selain itu, Kota Malang juga ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif dalam rencana strategis KEMENPAREKRAF 2020-2024. Dasar ekonomi kreatif yang kedua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Hasil keluaran SDM pasti tergantung dengan treatment apa yang sudah dilaluinya. SDM Kota Malang kualitasnya sudah diakui secara internasional dan juga pelaku industrinya bisa melakukan adaptasi dari masa peralihan sebelum dan sesudah pandemi dengan mudah.

Saat ini, pihak swasta maupun pemerintah menjadikan pengembangan Destinasi, Desa Wisata, dan Creative Space sebagai fokus penggerak ekonomi nasional dengan pendekatan berbagai konsep. Di Kota Malang saja, ada banyak potensi ruang yang bisa dikembangkan menjadi Creative Space, seperti Coworking Space, Perguruan Tinggi, Kampung Tematik, Simpul Komunitas, Sentra Industri, Sentra UKM, Area Publik (taman kota), dan juga cagar budaya (preservasi). Tak lupa budaya juga jadi salah satu bagian dari Creative Capital karena Indonesia memiliki budaya yang bisa jadi competitive advantage dengan negara lain dan pastinya bisa dikembangkan ke bidang ekonomi kreatif.

Setelah penjelasan tentang Creative Capital, dijelaskan pula tentang Creative Challenge atau tantangan yang ada, Creative Pattern atau Pola pengembangan industri kreatif berbasis kolaborasi komunitas, isu penting yang sedang dihadapi saat ini, transformasi digital, dan kolaborasi akademisi. Dosen JTI sebagai peserta sangat antusias dalam workshop ini. Hal ini terlihat dari diskusi dan tanya jawab aktif setelah narasumber memberikan penjelasan.

(MIR/ROW)


Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi D-IV Sistem Informasi Bisnis Politeknik Negeri Malang

MALANG – Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi D-IV Sistem Informasi Bisnis (SIB). Acara ini dihadiri oleh para dosen JTI dan para narasumber, yaitu Prof. Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd., Finsa Ferdiansyah, dan M. Ziaelfikar Albaba. Pengembangan Kurikulum tidak bisa jika dilakukan secara sembarangan karena kegiatan ini akan berimbas kepada banyak mahasiswa ke depannya. Bertepatan pada hari Rabu, tanggal 29 September 2021 acara ini diadakan.

 

Agenda ini dilaksanakan di Ijen Suites Resort & Convention dengan tetap menaati protokol Kesehatan. Adapun beberapa bahasan yang disampaikan, seperti tujuan di dirikannya program studi D-IV SIB, Rencana Pembelajaran Semester, Profil lulusan, dan masih banyak lagi.

Kurikulum yang diinginkan nantinya harus selaras dengan dunia industri, salah satu kerja nyatanya seperti mengajak mahasiswa untuk berfikir dan menganalisa, bukan hanya melakukan pekerjaan saja. Harapannya program studi ini memiliki ciri khas tersendiri yang dicerminkan di dalam mata kuliah, yang bisa dibuat melalui mengaitkan sistem informasi bisnis dengan industri ekonomi kreatif UMKM atau Pariwisata.

Sehabis itu narasumber menyampaikan beberapa saran, Seperti Menambah mata kuliah ekonomi kreatif karena sedang digalakkan. Lalu, Mata kuliah mengenai jaringan mungkin kurang linear dengan program studi SIB, Jadi mungkin bisa dihapus atau dikurangi. Serta menambahkan mata kuliah mengenai branding karena saat ini banyak industry non-IT yang operasionalnya (baik produksi maupun pemasaran) sudah fully digital. Oleh sebab itu diperlukan untuk menambahkan digital marketer dalam profil jurusan. Skill Bahasa Inggris juga dibutuhkan dalam hal presentasi, negoisasi, content writing, promosi, dan problem solving.

Diakhiri dengan petuah dari salah satu narasumber, Penyesuaian atau pembaharuan mata kuliah di perguruan tinggi terhadap teknologi baru yang sedang berkembang memang penting. Namun yang lebih penting adalah mendidik mahasiswa tentang matematika dan logika agar nantinya dapat menyesuaikan apapun teknologi baru yang harus mereka kuasai setelah lulus.

 

(AMR/FUM)


Kunjungan PT. Indosat, TBK terkait Kerjasama IoT & Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

MALANG – PT. Indosat melakukan kunjungan ke Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang akan membahas Kerjasama IoT dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kunjungan ini bertepatan di Politeknik Negeri Malang. Walaupun kunjungan ini dilakukan secara langsung, tetapi semua tetap menaati protokol Kesehatan.

Dimulai dari pihak Polinema memperkenalkan HUB Polinema yang merupakan salah satu Teaching Factory yang ada di Politeknik Negeri Malang. Tujuan adanya HUB Polinema adalah untuk membentuk sumber daya manusia di bidang teknologi infromasi dan rekayasa perangkat luak yang professional dan siap berkerja dan/atau berwirausaha serta mampu bersaing secara global. Tak hanya itu HUB Polinema juga memberitahukan lokasi HUB Polinema, Program Mahasiswa Magang yang saat ini sedang berjalan, serta portofolio dari HUB Polinema.

Setelah itu, dilanjutkan dengan penjelasan tentang Edu – IoT Ecosystem yang merupakan Ekosistem pembelajaran Internet of Things berbasis IoT Development Board Polinema. Board ini khusus dirancang untuk memudahkan pembelajaran IoT tanpa harus bersusah payah dalam memasang dan mengonfigurasi sensor – sensor. Dalam satu paket produk tersebut ada beberapa komponen yang di dapat, yaitu Edu – IoT Ecosystem (Basic dan Advance), Modul/Hands – on dan video pembelajaran, Aplikasi Pendukung, dan Platform Customer Support. Serta dijelaskan pula bagaimana gambaran ekosistem dari produk ini.

Tak selesai di situ, selanjutnya dijelaskan tahap Pengembangan Produk Ini Dari Blueprint / Design Board (Prototype – Projectboard – Uji Fungsi) Oleh Dosen, Hingga Perakitan Dan Cetak PCB Oleh Vendor. Lalu dilanjutkan ke tahapan Edu IoT System, yang meliputi Perancangan Packaging Acrylic, Quality Control, Packaging Produk, Pembuatan Aplikasi, Pembuatan Modul HandsOn, dan Support Service yang dilakukan oleh Teaching Factory HUB Polinema. Yang terakhir yaitu Tahapan Rnd, yang meliputi Smart Home, Smart Farming, dan selanjutnya yaitu Smart Office yang merupakan pengembangan riset pemanfaatan IoT pada lingkungan.

(MIR/FUM)