BEASISWA UNGGULAN KEMENDIKBUD 2021 TELAH DIBUKA!

Malang – Hai Sobat Informatics! Kabar gembira buat para pejuang beasiswa, Beasiswa Unggulan sudah dibuka nih. Beasiswa ini merupakan program yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang ditujukan untuk mahasiswa baru dan mahasiswa on-going S1, S2, dan S3.

Pendaftaran program beasiswa ini dilaksanakan pada 1 Juli 2021 – 15 Agustus 2021. Persyaratan untuk mengikuti program ini salah satunya adalah telah diterima Program Studi dan Perguruan Tinggi minimal akreditasi B. Untuk pendaftaran dapat melalui laman https://puslapdik.kemdikbud.go.id/. Informasi persyaratan dan tambahan dapat dicek pada laman https://indbeasiswa.com/2021/07/beasiswa-unggulan-berprestasi.html.

Yuk segera daftarkan dirimu sekarang juga dan menjadi bagian dari penerima beasiswa ini!

(OSY/ODT)


Pembukaan Digital Talent Scholarship (DTS) 2021 Polinema

MALANG – Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) khususnya Jurusan Teknologi Informasi bekerja sama kembali dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) untuk menyelenggarakan pelatihan Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang merupakan bagian dari program Digital Talent Scholarship (DTS) 2021. Ini adalah tahun ketiga kalinya Polinema dipercaya Kominfo untuk menyelenggarakan DTS VSGA. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring karena masih adanya Covid-19 dan masih berada dalam fase Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Pada tanggal 26 Juli diadakan Pembukaan DTS 2021 yang dihadiri oleh Bapak Dr. Luchis Rubianto, LRSC., MMT selaku Pembantu Direktur IV bidang Kerjasama dan pengembangan, Ibu Eka Handayani, S.E.,M.M selaku Ketua Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP), Bapak Rudy Ariyanto, ST.,M.Cs selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi, para panitia dan juga para peserta DTS 2021.

Acara dimulai dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara DTS 2021 oleh Bapak Dr. Luchis Rubianto, LRSC., MMT selaku Pembantu Direktur IV bidang Kerjasama dan pengembangan. Dimulai dengan menyapa para sahabat beliau yang hadir dalam acara, kemudian beliau menyampaikan syukur yang luar biasa karena acara ini bisa terlaksana dengan sudah mengerahkan semua usaha, tenaga, dan biaya walaupun hanya bisa berkumpul di ruang virtual. Beliau juga mengingatkan kepada semua yang hadir dalam acara untuk selalu menjaga kesehatan di masa-masa ini. Setelah memberikan sambutan, beliau membuka acara DTS 2021 ini dan menutupnya dengan pantun.

Bangun pagi sebelum beraksi

Jangan lupa selalu semangat

Polinema dan kominfo berkolaborasi

Inshallah kualitas edukasi anak bangsa semakin meningkat

Selepas itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Eka Handayani, S.E.,M.M M selaku Ketua Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP). Beliau berterimakasih kepada ketersediaan para panitia dan juga peserta yang sudah menyempatkan waktu untuk hadir di acara pembukaan DTS 2021 ini. Beliau juga memberikan selamat kepada para peserta yang berhasil mengikuti pelatihan ini dengan melewati berbagai tahap seleksi. Beliau menyampaikan harapannya untuk hasil dari acara ini, “Harapannya dengan adanya acara ini bisa membantu mengurangi pengangguran dan bisa memenuhi tenaga terampil, serta bisa pula mempererat kerjasama antar Kementrian dengan Informatika Polinema” Ujar Ibu Eka (26/07/21)

Selanjutnya ialah sambutan dari Bapak Rudy Ariyanto, ST.,M.Cs selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi. Beliau mengucapkan Selamat Datang kepada para peserta dan juga melaporkan perkembangan DTS dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini ada 495 total pendaftar dan hanya 312 yang lolos seleksi. Lalu, beliau memberitahukan kalau acara ini bukan hanya pelatihan saja, tapi juga ada tahap sertifikasi. Tercatat dari VSGA 2019 batch 1 sudah ada 12 alumni DTS yang membangun startup. Tidak hanya itu, beliau juga menghimbau untuk para panitia yang mengajar nanti untuk membantu peserta sebaik mungkin agar peserta nyaman dan juga bisa mengikuti DTS ini hingga tahap sertifikasi, “Harapannya yang tahun ini bisa lebih semangat dan tidak hanya ikut pelatihan tetapi nanti bisa ikut sertifikasi juga” Ujar Bapak Rudy (26/07/21)

Setelah semua sambutan sudah disampaikan, dilanjutkan oleh Bapak Ade Ismail yang menjelaskan tentang teknik pelaksanaan DTS 2021 ini. DTS memiliki 4 skema pelatihan, yaitu Junior Graphic Designer, Junior Mobile Programmer, Junior Network Administrator, dan juga Junior Web Developer. Setiap skema memiliki jumlah kelas yang berbeda. Pak Ade juga menjelaskan peraturan-peraturan apa saja yang ada di pelatihan ini. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sertifikat, dan juga kuota.

Sehabis semua rangkaian acara terselesaikan, acara pembukaan DTS 2021 ini berakhir. Setelah itu para peserta langsung memasuki break out room dengan para pengajarnya. Sesaat breakout room, para pengajar menjelaskan tentang materi apa saja nanti yang akan diajarkan dan menyampiakan silabus DTS VSGA 2021. (MIR/FUM)


Pemberitahuan Pengunduran Batas Waktu Pelaksanaan Tes Substansi

Halo Calon Peserta Program VSGA DTS 2021,

Sebagai bagian dari rangkaian seleksi, Panitia bermaksud memberitahukan bahwa pelaksanaan TES SUBSTANSI diundur sampai dengan Hari Sabtu Tanggal 10 Juli 2021. Peserta diwajibkan mengikuti dan menyelesaikan TES SUBSTANSI sampai dengan batas waktu tersebut.

Berikut cara mengakses materi Tes Substansi:
1). Buka website https://digitalent.kominfo.go.id
2). Masukkan Username dan Password yang digunakan pada saat mendaftar
3). Masuk ke Menu “Tes Substansi”
4). Baca seluruh Informasi Test Substansi
5). Klik Mulai Tes Substansi

Perlu kami ingatkan, bahwa kesempatan melakukan TES SUBSTANSI bagi Anda hanya 1 (satu) kali saja dan tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu, persiapkan diri Anda dengan sebaik-baiknya.

Perhatikan: Jangan menutup Browser/aplikasi TES SUBSTANSI sebelum Anda selesai mengerjakan seluruh soal dan menekan tombol SUBMIT.

Selamat Mengikuti Tes Substansi dan Semoga Berhasil!

 

Salam,
Panitia Digital Talent Scholarship 2021
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia


WORKSHOP: MENJADI PENGAJAR KREATIF DAN PANDAI MELALUI COMPUTATIONAL THINKING

MALANG – Pada kesempatan kali ini, Politeknik Negeri Malang mengadakan sebuah workshop yang didukung oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Malang dan google.org dengan mengusung tema “Menjadi Pengajar Kreatif dan Pandai melalui Computational Thinking”. Workshop ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 06 Juli- 07 Juli 2021 dan 14 Juli 2021 pada pukul 08.30 WIB secara daring. Narasumber pada workshop hari ini oleh Ibu Dra. Sri Handayani Wahyu Widayati, MM (Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang), Dr. Inggriani Liem (Ketua NBO Bebras Indonesia dan Ketua Scientific Comitee Nasional Gerakan PANDAI), dan Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT (Biro Bebras Politeknik Negeri Malang).

Pembukaan dan sambutan workshop pada tanggal 06 Juli 2021 dilakukan oleh Bapak Rudy Ariyanto, ST., Mcs. selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang.  Selanjutnya dilanjutkan oleh Ibu Dra. Sri Handayani Wahyu Widayati, MM, menjelaskan dengan adanya pandemi ini sebenarnya adalah hikmah dimana pembelajaran secara offline dilakukan daring dimana guru senior dan junior semakin kompak berkolaborasi untuk belajar bersama memanfaatkan teknologi informasi. Gambaran sekolah penggerak secara umum hasil belajar diharapkan diatas level yang diharapkan. Lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif,  dan menyenangkan, pembelajaran berpusat pada siswa. Untuk mewujudkan itu semua di awali dengan sumber daya manusia yang unggul yaitu kepala sekolah dan guru penggerak. “Marilah menjadi guru penggerak yang bisa menggerakkan guru-guru lainnya untuk saling berkolaborasi, berbagi ilmu, dan menciptkan pembelajaran yang menyenangkan dimana yang sulit menjadi mudah dan yang rumit menjadi sederhana”, ujar Ibu Dra. Sri Handayani Wahyu Widayati, MM saat workshop pada selasa (06/07/2021).

Materi pertama di sampaikan oleh Ibu Dr. Inggriani Liem yang mengenalkann Computational Thinking kepada Guru Ketua Kelompok Kota Malang. Beliau memaparkan bahwa Computational Thinking merupakan bagian dari profile pancasila. Dimana semua mata pelajaran harus bermuara dari profile pancasila.  Inti  dari profile pancasila yaitu pelajar beriman,  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Anak menjadi pemikir baik karena dorongan dari dirinya bukan karena terpaksa. “Anak-anak di Indonesia perlu belajar memahami nilai-nilai pancasila dan mengimplementasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari”, ujar Ibu Dr. Inggriani Liem saat workshop pada Selasa (06/07/2021). Computational Thinking ini sekarang menjadi kemampuan literasi yang harus dikuasi setiap anak. Computational Thinking itu hakikatnya otomatisasi memilih pilihan yang optimal. Guru perlu bertransformasi melakukan refleksi. Ilmu terus berubah dimana kurikulumnya tetap, tetapi pembelajarannya yang berbeda dan cara mengajarnya berbeda. Computational Thinking problem solving secara efektif, efesien, dan optimal. Terdapat 4 konsep dalam Computational Thinking antara lain dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma.

Kemudian materi selanjutnya oleh Bapak Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT yang memaparkan mengenai pengenalan gerakan PANDAI. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Bebras Indonesia dengan dukungan google.org untuk menebarkan dan mengajarkan Computational Thinking kepada siswa-siswa melalui 22.000 guru berbagai mata pelajaran di Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 2020 dan 2021. Tujuan dari gerakan ini mengenalkan Computational Thinking dan tantangan bebras sebagai salah satu wahana berlatih  dengan cara menyenangkan dan membebaskan siswa dari sekat-sekat berpikir sebuah mata pelajaran saja (kegiatan utama). Gerakan ini juga memberikan ide  bagaimana menginfus Computational Thinking ke dalam mata pelajaran.  Latar belakang dari gerakan ini membantu siswa berpikir kritis dan kreatif serta belajar secara menyenangkan dan membantu menciptakan guru penggerak dalam suasana merdeka belajar bagi siswa. “Diharapkan setelah mengikuti workshop selama 3 hari, guru-guru di Kota Malang yang mengikuti workshop ini dapat mengenalkan Computational Thinking ke rekan sejawat dan mengajarkan berbagai aktivitasnya sesuai mata pelajaran kemudian setiap guru mengenalkan dan menerapkan Computational Thinking berbasis aktifitas kepada siswa”, ujar Bapak Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT saat workshop pada Selasa (06/07/2021).

Keterampilan menerapkan inovasi pembelajaran seperti ini harus disebar luaskan ke seluruh Guru di penjuru Indonesia agar anak didik atau generasi penerus Indonesia berdaya saing di masa mendatang. Untuk itu diharapkan kepada semua guru di Kota Malang  mempunyai komitmen yang sama untuk mau meningkatkan kemampuan siswa agar terbiasa berpikir tingkat tinggi.

Pada hari kedua, workshop dilanjutkan dengan materi yang tak kalah menarik dari hari pertama. Pemateri di hari kedua ini ada Bpk Odhitya Desta Triswidrananta, S.Pd., M.Pd., Bpk Vipkas Al Hadid Firdaus, ST,. MT, Bpk Noprianto, S.Kom., M.Eng, dan Bpk Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT. selaku Biro Bebras Politeknik Negeri Malang.

Materi yang dibawakan pun berbeda – beda dan sangat informatif. Untuk materi yang pertama yaitu Strategi infus Computational Thinking ke mata pelajaran (Computational Thinking for All) yang disampaikan oleh Bpk Odhitya Desta yang sudah bergabung dengan bebras mulai dari tahun 2018. Beliau menjelaskan bahwa Computational Thinking (CT) merupakan proses berpikir untuk mendapatkan solusi. Proses berpikir ini tidak hanya untuk siswa SD maupun SMP, tetapi bisa dilakukan untuk kegiatan sehari – hari juga. Mengapa pula Computational Thinking ini bisa perlu diterapkan, karena skor PISA kemampuan matematika, membaca, dan sains pelajar Indonesia tertiggal jauh dari negara tetangga dan rata-rata negara OECD. Lalu diperkirakan Indonesia baru bisa mencapai skor rata-rata OECD pada tahun 2065. Agar tidak perlu menunggu hingga waktu tersebut maka dibutuhkannya ada Computational Thinking dalam mata pelajaran, “Tentu butuh waktu yang lama jika menunggu hingga tahun tersebut, agar tidak perlu menunggu hingga waktu tersebut maka dibutuhkan adanya infus Computational Thinking ke mata pelajaran” ujar Bpk Odhitya Desta Triswidrananta, S.Pd., M.Pd saat workshop pada rabu (07/07/2021). CT ini bisa di implemetasikan ke semua mata pelajaran, seperti Matematika, Sosial, Bahasa, Seni, bahkan Olahraga. Bpk Odhitya tidak hanya menyampaikan materi, beliau juga memberikan banyak contoh soal yang menyisipkan Computational Thinking. Selain itu beliau selalu mengingatkan “Trisno Jalaran Soko Kulino” yang berarti semua bisa karena terbiasa yang dimaksudkan bagi para guru yang mengikuti workshop ini karena pasti butuh berlatih agar bisa terbiasa menggunakan Computational Thinking dalam mata pelajarannya.

Kemudian materi dilanjutkan oleh Bpk Vipkas Al Hadid Firdaus yang memberikan pelatihan untuk pembuatan akun bebras dan latihan soal Computational Thinking secara online menggunakan bebras Learning Management System (LMS). Peserta diberikan laman untuk bisa mencoba langsung membuat akun bersama-sama dan beberapa peserta yang memiliki kendala bisa langsung mengajukan pertanyaan kepada pemateri. Setelah sudah bisa membuat akun, peserta dipersilahkan untuk mencoba mengerjaan latihan tantangan bebras. Peserta tidak langsung dilepas untuk mengerjakan soal-soal tantangan bebras, tetapi diajak untuk mengerjakan beberapa soal secara bersama-sama. Bpk Vipkas Firdaus menjelaskan pula untuk soal yang ada di LMS Bebras ini acak untuk setiap akun, soal bisa dikerjakan secara tidak urut, dan juga bisa menjawab soal dengan kalimat/essai. Sangat terlihat antusias peserta saat mengerjakan soal tantangan bebras ini. Setelah sudah praktik cara penggunaan LMS Bebras peserta beruntun-runtun menyampaikan pertanyaan.

Setelah itu materi dilanjutkan oleh Bpk Noprianto, S.Kom., M.Eng yang mengenalkan Computational Thinking (CT) dengan Unplugged dan Plugged. Unplugged Computational Thinking adalah cara menerapkan CT berbasis aktifitas/interaksi langsung. Prinsip Kegiatan praktik ini dilakukan secara langsung (Hands On) seperti menggunakan kuas, spidol, atau tools yang lain. Setelah itu siswa nanti diajak untuk melatih proses berpikir (Thinking Process) sebagai implemtasi dekomposisi. Sifatnya Problem Solving atau mengajak siswa untuk mencari solusi dengan cara yang menarik. Ada berbagai model jikalau menggunakan cara ini seperti Model Problem based learning dan Model Inquiry. Sedangkan Plugged CT merupakan cara penerapat CT menggunakan komputer/hp dengan software/tools yang ada. Cara ini bisa digunakan menggunakan Education Kit dengan model block dan Aplikasi Scratch. Untuk bisa mengimplentasikan kedua cara tersebut ke para siswa perlu dibutuhkan pembekelan, “Tentu murid perlu dibekali dulu, alurnya bagaimana, menentukan alat bahannya, membuat langkah kerja, menemukan hal yang perlu diamati, dan akhirnya membuat kesimpulan.”, ujar Bpk Noprianto, S.Kom., M.Eng saat workshop pada rabu (07/07/2021).

Selepas semua sesi materi disampaikan, diakhiri dengan sesi evaluasi dan refleksi oleh Bpk Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT. Peserta memberikan pesan kesan mengikuti workshop selama 2 hari ini. Disini para peserta sharing kendala pembelajaran di sekolah masing-masing selama pandemi ini. Banyak peserta yang amat sangat senang dengan adanya workshop ini karena bisa lebih tahu bagaimana cara mengimplementasikan Computational Thinking ke dalam mata pelajaran agar bisa dipakai di sekolahnya masing-masing, lebih bisa mengajak siswa untuk berpikir kreatif, dan bisa memberikan inovasi cara pembelajaran yang lebih menarik. Untuk mengukur antusiasme para peserta, panitia mengirimkan link yang bisa diisi oleh peserta yang ingin menjadi guru koordinator. Harapan untuk para peserta, “Harapannya bisa menyebarkan semangat kepada pada guru dan siswa” ujar Bpk Agung Nugroho Pramudhita, ST., MT. saat workshop pada rabu (07/07/2021).

 

(OSY&MIR/ODT)