KENALAN DENGAN RETA MAHASISWA YANG MERAIH BEASISWA IISMAVO 2022 DI MALAYSIA

Thursday, 15 December 2022 - 9:16 Oleh Ferdy Febrianto

MALANG – ISSMAVO atau Indonesia Internasional Mobility Awards Vocational pertama didirikan oleh Kementrian Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) pada 23 Februari 2022. Beasiswa ini termasuk dalam salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). IISMA memiliki beasiswa untuk jenjang S1, tetapi untuk IISMAVO ini ditujukan untuk mahasiswa Vokasi D3 dan juga D4. IISMAVO menawarkan beasiswa dan menciptakan peluang kepada mahasiswa kejuruan untuk studi satu semester di universitas mitra internasional, program ini menekankan mahasiswa untuk kerja nyata dan eksposur industri untuk membantu siswa meningkatkan pengetahuan, soft skill, jaringan seluruh dunia dan kompetensi global mereka. Beasiswa ini memiliki 3 skema yaitu, Program Seksapeli en yuksek istanbul escort kizlar web sayfasi online. Pengalaman Industrial (Industrial Experience Program), Pembelajaran industrial berbasis kelas + Pengalaman industri (blended), Pembelajaran industrial berbasis kelas (Class-based learning).

Ada 3 mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang berhasil lolos dalam beasiswa IISMAVO. Salah satunya yaitu, Widiareta Safitri atau biasa dipanggil Reta yang merupakan mahasiswa kelas internasional Angkatan 2019. Reta mendapatkan beasiswa di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dengan Skema Industrial Experience Program. Sesuai dengan skema yang di dapatkan, Ia hanya melakukan magang selama 4 bulan di sebuah hospitality company yaitu Opero Hotel Southkey untuk melakukan praktik kerja / magang.

Dalam ceritanya saat wawancara, Reta bercerita bahwa dia ditempatkan pada dua department yaitu Front Office untuk 2 bulan pertama dan di IT Department untuk 2 bulan terakhir. Karena tidak memiliki latar belakang hospitality dan juga magang di negara asing, Reta mengaku sempat kesulitan awalnya dalam hal hospitality, Bahasa, dan juga memahami sistem yang digunakan di tempat magang. “Sebagai seseorang yang tidak memiliki latar belakang hospitality, bekerja di Hotel merupakan hal yang sangat baru dan sulit karena saya harus belajar tentang hospitality dari awal. Selama 2 bulan pertama saya magang, hal yang banyak saya pelajari adalah bagaimana berkomunikasi dengan orang yang asing baik menggunakan bahasa melayu dan bahasa inggris. Selain itu, saya juga banyak belajar tentang sistem yang digunakan di tempat saya magang yaitu Opera Express dimana sistem tersebut adalah sistem yang sangat kompleks karena digunakan oleh semua department yang ada di Opero Hotel” ujar Reta.

Hidup di negara asing tidak mungkin jika tidak mengalami Namanya culture shock, Reta pun demikian. Ia mengalami culture shock saat tau makanan di negara tujuan memiliki porsi yang sangat besar dan rempah-rempah yang sangat kuat. Namun hal itu bisa dihadapi dengan memesan menu yang biasa ditemui di Indonesia. Hal itu juga berhubungan dengan pertanyaannya saat pertama kali tiba di Malaysia, Ternyata penduduk disana tidak hanya orang melayu tetapi ada juga orang China dan India. Untuk selebihnya tidak ada hal yang mengejutkan lagi karena menurutnya Malaysia hampir sama dengan Indonesia. Saat berada di Negeri Jiran, menuntutnya untuk hidup lebih mandiri dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hidup mandiri dengan tantangan melakukan financial dan emotional management yang baik. Karena tak dapat dipungkiri stres dan homesick juga ia rasakan selama berada disana. Sedangkan di tempat magang, Dia juga harus banyak belajar untuk berinteraksi dengan orang lain terutama rekan kerja hal tersebut dapat berpengaruh pada saat bekerja atau magang.

Untuk bisa lolos beasiswa IISMAVO ini pastinya harus berdoa dan mempersiapkan hal mendasar sepeti dokumen – dokumen yang dibutuhkan. Lalu mulai belajar untuk sertifikasi bahasa inggris karena hal ini merupakan salah satu persyaratan pelamar beasiswa IISMAVO. Dan yang tak kalah penting jangan malu untuk bertanya pada alumni awardees (penerima beasiswa). Tentunya banyak keuntungan yang di dapatkan saat mengikuti beasiswa IISMAVO ini, seperti dapat pengalaman untuk merasakan bagaimana hidup di negara asing, berkenalan dan berkolaborasi dengan orang baru dengan bermacam-macam latar belakang, dan masih banyak lagi. Reta juga menyampaikan pesan untuk mahasiswa JTI Polinema “Untuk mahasiswa JTI Polinema yang ingin mengikuti beasiswa IISMAVO, wajib coba ya . Jangan takut dengan pesaing yang mungkin kalian pikir lebih pintar dari beberapa aspek karena rezeki tidak ada yang tahu. Siapa tau kamu jadi salah satu awardees yang ke Australia, France, Germany, UK, etc. Semangat!”

(MIR/FUM)

Abdul, Mahasiswa JTI Polinema Raih IISMAVO 2022 Awardee di Yuan Ze University Taiwan

Friday, 9 December 2022 - 20:06 Oleh Ferdy Febrianto

Malang – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menyelenggarakan program IISMAVO (Indonesian International Student Mobility Awards for Vocational Student) Tahun 2022. IISMAVO adalah program beasiswa kuliah diluar negeri selama 1 semester yang diperuntukkan bagi mahasiswa Vokasi diseluruh Indonesia. IISMAVO menjadi menarik karena ada muatan magang industri dalam sistem perkuliahannya. Mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa IISMAVO akan dikirimkan keberbagai penjuru dunia, utamanya ke kampus-kampus unggulan di Eropa, Asia, Amerika, dan Australia. Mahasiswa tidak saja mendapatkan materi perkuliahan dikelas, namun juga mendapatkan pengalaman magang pada perusahaan perusahaan top dunia yang menjadi mitra kampus tujuan.

Dalam perkembangannya, Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang berhasil meloloskan 3 mahasiswa terbaiknya pada program Harika kizlardan oluşan en secme istanbul escort kizlar 7/24 online. IISMAVO 2022. Salah satunya mahasiswa bernama Abdul Rohman (Teknik Informatika – 2019) yang merupakan mahasiswa kelas Internasional. Dia mendapatkan beasiswa ke kampus Yuan Ze University Taiwan. Tergambar raut bahagia dan rasa syukur awardee yang akhirnya dapat menuju negara dengan sebutan “Pulau yang Indah” ini.

“Banyak pengalaman menarik dan pelajaran berharga yang saya peroleh ketika mengikuti program IISMAVO ini, terutama bagaimana program ini membuka wawasan saya dan menyajikan pengalaman hidup sendiri di negara lain yang baru dan menantang” ujar Abdul.

Dia menyebutkan ada beberapa mata kuliah linear yang diambil seperti Web Programming, Networking, Embedded System dan mata kuliah lainnya, namun dia juga mengambil mata kuliah umum lainnya yang menurutnya menarik terutama Mandarin Class.

Yuan Ze University memiliki banyak Internasional Student dari seluruh dunia (dari Korea, Jepang, Prancis, Jerman, dan lain-lain) ada sekitar 600 lebih Internasional Student sehingga banyak Program yang menggunakan English sebagai bahasa utamanya.

Mahasiswa yang sering disapa Abdul ini mengungkapkan ada banyak culture shock yang dia alami disini. Beberapa diantaranya adalah bagaimana kebebasan benar benar ditegakkan disini, tidak ada batasan apapun atas apa yang akan dilakukan (lebih menekankan pada self-awareness). Culture shock lainnya tentunya adalah language barrier yang ada kadang membuatnya kesulitan. Namun dapat diatasi dengan mempelajari bahasa Mandarin, karena itu merupakan bahasa utama di Taiwan. Lalu selalu memegang teguh pendirian, selalu ingat apa yang menjadi tujuan, dan apa yang harus dicapai agar tidak terlena dengan kebebasan yang diberikan disini.

Abdul menyampaikan pendapatnya tentang perbedaan belajar di Indonesia dan Taiwan. “Kembali lagi pada seberapa besar tingkat kebebasan belajar. Walaupun disini kami dapat memilih untuk belajar dengan cara apapun dan bagaimanapun, Orang-orang Taiwan benar-benar dapat memaksimalkan waktu mereka masing-masing untuk hal yang benar-benar mereka suka dan mereka butuhkan (hal ini terjadi karena besarnya self-awareness yang mereka miliki, berbeda dengan di Indonesia dimana kita masih perlu dituntut dengan tugas dan semacamnya agar benar-benar belajar)”.

“Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan selama program ini, dan yang paling berkesan menurut saya adalah bagaimana program ini menjadikan saya individu yang berwawasan internasional dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. IISMAVO memberikan saya kesempatan untuk dapat menempuh pendidikan di luar negeri yang mana merupakan salah satu impian terbesar saya dari dulu”, kesannya.

Tips dari Abdul adalah dengan mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Persiapan yang matang akan benar-benar membantu untuk lolos seleksi IISMAVO, dan jangan lupa untuk memperbanyak berdoa.

“Selain ilmu dan pengalaman berharga, kita juga dapat memperbanyak network kita dengan banyak orang dari berbagai negara. Dan tentunya dengan gratis dan digaji hahahaha”, ungkap Abdul dengan rasa bahagia.

Abdul Rohman menyampaikan pesan kepada mahasiswa JTI Polinema jika nanti ada beasiswa yang akan mendatang. “Segera persiapkan dirimu, jangan takut untuk mencoba. Ingat kesempatan tidak datang dua kali!!!”.

 

(FF/FUM)

Polinema Luluskan ‘Pejuang Tangguh’ Pendidik Akademi Komunitas

Monday, 30 November 2015 - 11:57 Oleh admin web

Politeknik Negeri Malang (Polinema) sebagai salah satu insitusi yang didaulat untuk menaungi Akademi Komunitas di beberapa daerah di Indonesia kembali menunjukkan dukungannya atas program pemerintah ini. Bertempat di Ruang Rapat Polinema beberapa waktu lalu, 16 orang peserta Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi Komunitas (PPCPAK) dinyatakan lulus dan siap ditempatkan di Akademi Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Baca lebih lanjut

Sosialisasi

Thursday, 29 October 2015 - 6:33 Oleh admin web

Sosialisasi PKL tahun ajaran 2015/2016

Hari Selasa, 3 Nopember 2015
Auditorium Gedung AH lantai 2

08.00-10.00 Kelas 4 D4 TI
10.00-12.00 Kelas 3 D4 TI

sosialisasi