Pada tanggal 21 Agustus tim PKM yang beranggotakan Elok Nur Hamdana, Meyti Eka Apriyani, Agung Nugroho Pramudhita, Ekojono, Drs. Rawansyah dan Imam Fahrur Rozi mengadakan kegiatan Pendampingan Pembuatan Alat Peraga Edukatif untuk Guru Pos Asparaga yang dilaksanakan di Pos PAUD, Jl. Joyo Tamansari 1 RT 05 RW 06 Merjosari, Lowokwaru, Malang. Pada tanggal 21 Agustus 2023. Pendampingan tersebut diikuti oleh 5 peserta yang meliputi guru yang sekaligus merangkap sebagai staff.
Secara garis besar kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan pelatihan ini dapat tercapai yaitu guru memperoleh pemahaman pengetahuan lebih mendalam terkait APE dan menjadi lebih kreatif dalam pembuatan APE dengan tema-tema selain tema pelatihan untuk pembelajaran yang ada di Pos PAUD Asparaga.
Kegiatan PKM
Materi yang disampaikan oleh tim ialah terkait dengan media pembelajaran dan APE. Media pembelajaran ialah segala sesuatu yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pesan sehingga memberikan motivasi dan dorongan belajar pada peserta didik. APE merupakan segala macam peralatan permainan yang dirancang khusus untuk proses pembelajaran Anak Usia Dini (Budiyono, et al., 2019). Dalam pembuatan APE harus memiliki tiga hal, yaitu adanya unsur edukatif, unsur teknis dan unsur estetika (Sulastri, 2017). Sementara aspek perkembangan yang harus diperhatikan dalam pembuatan APE yaitu ada tujuh: aspek koginitif, sosial-emosional, fisik- motorik, bahasan-seni, dan moral spiritual (Lilawati, 2020).
Tujuan utama kegiatan PKM ini pada dasarnya adalah memberikan pendampingan pembelajaran di Pos PAUD Asparaga. Pendampingan dapat berupa penyiapan media ajar atau memberikan pelatihan fungsional kepada guru-guru PAUD agar terbantu dalam dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di Pos PAUD Asparaga khususnya pemahaman guru PAUD tentang penyediaan media ajar, yaitu melalui pelatihan pembuatan APE bagi Guru-guru PAUD. APE memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran Anak Usia Dini untuk memenuhi tujuh aspek perkembangan pada anak sehingga pelatihan ini dirasa tepat sasaran. Pelatihan ini merupakan kali pertama diadakan di sekolah tersebut sehingga pada guru-guru mengapresiasi dan antusias serta memberikan masukan agar lebih sering diadakan.
Beberapa jenis APE yang ditemukan pada jenjang sekolah PAUD adalah APE yang sudah jadi (telah tersedia ditoko-toko alat tulis), seperti misalnya balok kayu, LEGO, Puzzle, bola-bola kayu, Lilin Malam, dan aneka mainan lainnya yang mudah dijangkau. Namun, ternyata menjadi kendala terkait pengadaannya bagi di sekolah-sekolah PAUD karena harganya yang mahal. APE yang telah tersedia digunakan kebanyakan sudah sangat usang dan terbatas dalam jumlah. Pelatihan ini dapat memenuhi tuntutan guru PAUD seperti saat ini, yaitu memiliki kemampuan untuk mengajar kepada peserta didik dan mampu menjadikan pembelajaran menjadi berkesan sehingga dapat mengembangkan aspek- aspek perkembangan pada anak usia dini. Adapun capaian kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan guru akan APE, tumbuhnya kreatifitas guru melalui APE dan terciptanya sumber belajar PAUD yang mumpuni.
Kegiatan PKM
Setelah dilaksanakan program pelatihan APE yang dimulai dari penguatan materi dasar-dasar APE hingga praktek langsung pembuatan APE. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta kegiatan dapat memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang APE sekaligus mengasah kreatifitas Guru PAUD di Pos PAUD Asparaga pada pembuatan APE. Dengan pelatihan ini, guru dapat memproduksi APE sendiri sebagai bahan mengajar di sekolah dengan memanfaatkan bahan-bahan dasar yang ada. Dengan demikian, biaya pengadaan APE dapat diminimalisir.