Keluarga adalah pondasi awal pembentukan karakter bagi penerus bangsa. Generasi muda kita bergantung pada pendidikan di keluarga. Bersama suami, Ibu Dwi Puspitasari selalu berusaha memberikan teladan terbaik bagi ketiga putra putri mereka. Bersama, mereka mengajarkan kedisiplinan, kejujuran, dan keterbukaan dalam keluarga. Disisi lain, menjadi dosen merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi perempuan yang lahir 38 tahun lalu ini. “Menjadi dosen merupakan harapan dari kedua orang tua yang ingin memiliki anak seorang pendidik. Mewujudkan keinginan orang tua merupakan salah satu prestasi terbesar bagi saya. Setelah menikah, saya juga baru tahu kalau profesi saya sebagai dosen merupakan kebanggaan bagi suami serta keluarganya,” ungkap ibu asal Surabaya ini.
Dwi Puspitasari merupakan salah satu dosen yang cukup senior di Jurusan Teknologi Informasi. Perempuan yang lahir di kota Sidoarjo ini mulai menjadi staf pengajar di Polinema pada tahun 2005, dimana saat itu Jurusan Teknologi Informasi masih belum terbentuk dan masih berupa Program Studi Manajemen Informatika yang bernaung di bawah Jurusan Teknik Elektro. Dwi, sapaan akrabnya, menuntaskan Magisternya di ITS Surabaya, dengan predikat Cumlaude (dengan pujian).
Sejak awal bekerja, Dwi berada jauh dari keluarga. Jika Dwi bekerja di Polinema, sang suami bekerja di Surabaya, pun anak-anak mereka yang bersekolah di Surabaya. Kendati demikian, jauhnya jarak tidak membatasi perhatian dan kasih sayang Dwi bagi keluarganya. Media komunikasi yang canggih menjadi andalan bagi istri dari Agus Istari ini.
Sebagai pengajar, Dwi termasuk salah satu pengajar yang berdedikasi. Baginya, mengajar bukan hanya menjadi pekerjaan, tapi merupakan tanggung jawab besar yang harus ia kerjakan sebaik-baiknya. Mengajar bukan hanya memberi tahu, tapi juga mendidik, mengubah mahasiswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mampu menjadi mampu, demi mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Ini hanya sebagian kecil alasan bagi Jurusan Teknologi Informasi untuk menobatkan Dwi Puspitasari sebagai Perempuan Inspiratif dari Jurusan Teknologi Informasi. Penganugerahan Perempuan Inspiratif 2017 merupakan helatan besar yang diselengarakan Polinema dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun 2017 yang digelar tanggal 15 Desember 2017 lalu. Acara yang baru pertama kali digelar ini memberikan penghargaan kepada 9 Perempuan Inspiratif dari 7 Jurusan, 1 orang dari Kantor Pusat dan 1 orang dari Dharma Wanita.
Selain penganugerahan Perempuan Berprestasi, dalam gelaran ini juga dihadirkan Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS dari pusat unit gender Universitas Brawijaya untuk memberikan materi seminar bertema ‘Peningkatan Peran Perempuan dalam Upaya Perbaikan Kualitas Bangsa dan Negara’. Dalam kesempatan ini, ia mengungkapkan bahwa kapasitas internal perempuan perlu ditingkatkan. “Ada tujuh kunci sukses perempuan dalam meningkatkan pembangunan. Kunci pertama adalah harga diri, dan kunci ketujuh adalah nurani yang bersih,” tuturnya. (ayu)
Save